ORL Head and Neck Surgeon Study Group
Telp. +6281222991710
Email: oncologyhnsstudygroup@yahoo.co.id
Sekretariat :
ORL-HNS Departement Faculty Of Medicine Universitas Indonesia, Jl. Diponegoro No. 71, Senen, Jakarta Pusat, Indonesia 10430
SMF/Departemen Ilmu Kesehatan THT-KL di RS Ranca Badak Bandung (cikal bakal RS dr. Hasan Sadikin) dimulai pada awal tahun 1950-an, dilayani oleh seorang dokter spesialis THT-KL dari Belanda, Dr. J. A. Niels yang memimpin SMF/Departemen THT-KL sampai tahun 1954. Di bawah bimbingan dr. Niels, dilahirkan lulusan pertama spesialis THT-KL, yaitu dr. Chasan Boesoirie, yang mengambil spesialisasi ini pada saat beliau menjabat sebagai wakil direktur RS. Ranca Badak. Pada tahun 1953, dr. Chasan diangkat menjadi direktur RS Ranca Badak, yang pada tahun 1954 ditingkatkan menjadi RS Umum Pusat dan jabatan ini diembannya hingga tahun 1965.
Sejak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran resmi berdiri pada 11 September 1957, dr. Chasan Boesoirie menjadi Kepala SMF/Departemen THT-KL pertama hingga tahun 1962. Pendidikan spesialis THT-KL di RSHS/FK UNPAD dimulai pada tahun 1962, residen pertama adalah dr. Darmanto yang selesai pada bulan Juni 1966. Residen kedua adalah dr. Surimah Surachman, pindahan dari FK Universitas Indonesia tahun ke-3 (1961-1963), selesai pada bulan Juni tahun 1965. Residen ke-3 adalah dr. W. Subagio (AURI) tahun 1964-1968. Residen ke-4 tahun 1968 adalah dr. Iwin Sumarman, pendidikan dari FKUI (1964-1968, selesai 1 Februari 1970). Residen-residen lainnya menjalani pendidikan penuh di Departemen THT-KL RSHS/FK UNPAD, berturut-turut dr. Sri Hambali (1972), dr. Hindarto Joesman (1972), dr. Disnizar (1972), dan seterusnya. Setiap tahun SMF/Departemen THT-KL RSHS/FK UNPAD menerima residen 2 - 4 orang, berlangsung sampai tahun 1977. Hingga saat ini telah menghasilkan lulusan sebanyak 156 orang spesialis yang tersebar di berbagai tempat di seluruh Indonesia. Mulai tahun 1998 jumlah residen baru yang diterima lebih dari 4 orang, bahkan mulai tahun 2001, mencapai 10 orang per tahunnya.
Staf SMF/Departemen THT-KL yang mendapat pendidikan tambahan di luar negeri lebih dari 1 tahun adalah dr. Surimah Surachman untuk bedah onkologi kepala leher di Nederland Cancer Instituut Anthony Van Leeuwenhoek Huis Amsterdam, Belanda (1971-1972), dr. Iwin Sumarman mengikuti “post graduate” di bidang THT-KL di Rudolv Virchow, Berlin Barat (1970-1972). dr. Dindy Samiadi bidang bedah kepala leher dan plastik rekonstruksi di Washington Hospital Center 1 Januari 1971 - Desember 1976 di USA Otolaryngology Board. Pada tahun 1978 dr. Thaufiq S.Boesoirie mengikuti pendidikan “post graduate” di bidang Bedah Plastik Rekonstruksi Kepala Leher, Bedah Estetik di St. Gallen dan Heiden-Swiss, 1983 - 1984 dan 1986, bedah mikro telinga di Amsterdam tahun 1987. dr. Bulantrisna Djelantik mengikuti post graduate program S2 di bidang audiologi, kinderzentrum Ludwig Maxmillian Universitat Munich 1986-1989. Post graduate Sandwich program S3 VLIR-Belgia di bidang neurootologi, Universiteit Antwerpen, Belgia 1993 - 1996. Staf lainnya mengikuti pendidikan, kursus dan simposium berbagai disiplin Ilmu Kesehatan THT-KL baik di dalam maupun luar negeri.
Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu kedokteran secara umum dan Ilmu Kesehatan THT-KL secara khusus, diperlukan banyak sumber daya manusia dan peralatan-peralatan canggih untuk dapat menjalankan SMF/Departemen ini dengan baik. Dengan makin banyaknya staf yang bergabung di SMF/Departemen THT-KL, timbul suatu kebutuhan agar masing-masing dapat lebih memfokuskan perkembangan tiap-tiap Divisi THT-KL. Pada akhir 1980-an, SMF/Departemen THT-KL dibagi atas 7 Divisi.
Pada saat ini SMF/Departemen THT-KL memiliki 20 orang staf, diantaranya 3 orang guru besar, staf ahli dalam bedah kepala dan leher, 5 orang Doktor yaitu lulusan Jerman, Belgia dan Unpad, 17 orang konsultan serta 12 orang Master. Pengiriman staf pengajar ke dalam negeri dan luar negeri untuk memperdalam bidang masing-masing merupakan program yang berkesinambungan. Selain itu, dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan dokter spesialis, SMF/Departemen THT-KL telah berhasil meluluskan 156 orang ahli yang tersebar di seluruh Indonesia dan saat ini terdapat 51 orang residen THT-KL yang masih dalam pendidikan. SMF/Departemen THT-KL juga menyelenggarakan kerjasama dan pembinaan serta pengembangan di rumah sakit-rumah sakit jejaring di Jawa Barat seperti RS. Santosa, RS. Dustira, RS. Cibabat, RS. Ujung Berung, RS. Waled dan Puskesmas Jatinangor.